Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua
ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi
kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh
menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian)
bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah
jua tempat kembali (untuk menerima balasan).
Dan
juga Allah telah berfirman dengan mafhum:
“Dan Tuhanmu memerintahkan agar kamu jangan menyembah melainkan
hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada orang tua. Dan jika salah
satu daripada keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu menyatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak keduanya. Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah: “ Wahai Tuhanku, sayangilah mereka keduanya, sebagaimana keduanya
menyayangi aku waktu kecil” .
( Al Isra’ ayat 23-24 )
Dalam ayat yang lain pula
Allah berfirman maksudnya :
“Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan- Nya dengan
sesuatu dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapa, kaum kerabat, anak yatim,
orang miskin, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan dirinya”
( Surah An Nisa ayat 36 )
Dan jika kedua memaksamu mempersekutukan sesuatu dgn Aku yg tidak ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti kedua dan pergaulilah kedua di dunia dgn cara yg baik dan ikuti jalan orang-orang yg kembali kpd-Ku kemudian ha kpd-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan kpdmu apa yg kamu kerjakan” [Luqman : 15]
Abdullah bin Umar melihat seseorang mengendong ibunya untuk tawaf di Kaabah dan kemana saja si ibu inginkan, orang itu bertanya: “Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?” Jawab Abdullah bin Umar: ”Belum, setitis pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua-dua orang tuamu.”